Resume Perlaku Nasional dan Internasional yang dianggap baik

  Etika berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu ethos yang mempunyai banyak arti yaitu : tempat tinggal biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Sedangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan. Kebutuhan etika muncul dari beberapa keinginan untuk menghindari permasalahan – permasalahan di dunia nyata.
Kata ‘etika’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang baru (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1988 – mengutip dari Bertens 2000), mempunyai arti :
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak);
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak;
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.

  Sikap perlaku dan juga etika selalu berkaitan dengan kehidupan bermasyarakat, etika pun juga tak terlepas dari isu-isu moral yang berkaitan antara kebenaran dan keburukan. Etika dan sikap perilaku di dalam suatu pekerjaan, di dasarkan pada tanggung jawab setiap individu. Dalam perkembangannya Etika dan perilaku sangat berpengaruh dalam perkembangan kehidupan setiap manusia. Etika dan perilaku perlu untuk dibentuk sejak kecil, hal yang paling utama adalah pembentukan kebiasaaan untuk saling menghargai orang lain, sikap untuk menghargai orang lain ini harus diterapkan pada anak usia dini oleh para orang tua dan juga guru yang mengajar pada saat di sekolah.

Pengertian Etika Menurut Para Ahli
Beberapa pengertian Etika menurut para ahli :

1. James J. Spillane SJ
Etika adalah  suatu ilmu yang mempertimbangkan atau memperhatikan tingkah laku manusia dalam mengambil suatu keputusan yang berkaitan dengan moral.

2. Prof. DR. Franz Magnis Suseno
Etika adalah suatu ilmu yang memberikan sebuah arahan, acuan dan pijakan kepada setiap tindakan yang dilakukan oleh manusia.

3. Soergarda Poerbakawatja
Etika adalah sebuah filsafat yang berkaitan erat dengan setiap nilai-nilai, tentang baik dan buruknya tindakan dan kesusilaan.


Macam-macam  Etika

1. Etika Deskriptif
Etika Deskriptif adalah etika yang membahas tentang sikap rasional secara kritis, dan suatu hal yang dikejar oleh setiap individu dalam kehidupannya yang memiliki sesuatu yang bernila, etika deskriptif membahas tentang perilaku manusia yang berifat apa adanya dan sesuai dengan fakta.
 
2. Etika Normatif
Etika Normatif adalah etika yang menetapkan sikap dan perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu. Etika Normatif adalah normanorma yang bisa menuntun setiap manusia beraksi dengan baik dan menghindar dari hal-hal yang buruk.

Sedangkan secara umum Etika dibagi menjadi 2 bagian yakni :

1. ETIKA UMUM
Etika umum adalah etika yang membahas mengenaikondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara etis.

2. ETIKA KHUSUS,
Etika khusus adalah etika yang menerapkan prinsip-prinsip moral dasar pada bidang kehidupan yang khusus. Penerapannya berwujud, bagaimana seseorang mengambil sebuah keputusan dan bertindak pada bidang kehidupan yang didasari oleh cara, teori dan juga prinsip-prinsip moral dasar.

Etika khusus dibagi lagi menjadi 2 bagian yakni :

a. Etika individual, yakni etika yang  menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri/pada diri setiap individu.

b. Etika sosial, yakni etika yang membahas mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku manusia sebagai anggota masyarakat.

 Dari pembahasan mengenai definisi etika tersebut dapat diklasifikasikan menjadi tiga (3) jenis definisi, yakni :

1. Jenis pertama, etika dipandang sebagai cabang filsafat yang dikhususkan membicarakan  mengenai nilai baik dan buruk dari perilaku manusia.

2. Jenis kedua, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang membicarakan baik buruknya perilaku manusia dalam kehidupan bersama.
Definisi tersebut tidak melihat kenyataan bahwa ada keragaman norma, dikarenakan adanya ketidaksamaan waktu dan juga tempat, pada akhirnya etika dijadikani ilmu yang deskriptif dan lebih bersifat sosiologis.

3. Jenis ketiga, etika dipandang sebagai ilmu pengetahuan yang bersifat normatif, dan evaluatif, yang hanya memberikan nilai baik dan buruknya perilaku manusia. Dalam hal ini hanya membutuhkan informasi dan tidak perlu disertai dengan fakta, menganjurkan dan merefleksikan. Etika ini bersifat informatif, direktif dan reflektif.

  Berikutnya adalah tata krama, Tata krama terdiri atas dua kata “tata” dan “krama”. Tata yang berarti sebuah aturan, adat, norma, peraturan dan Krama yang berarti sopan santun, prilaku santun, tingkah laku yang santun, bahasa yang santun, kelakuan yang santun, dan tindakan yang santun.

  Hubungan setiap manusia melahirkan sebuah pergaulan. Dalam begaul, hendaknya setiap individu memperhatikan tata krama dalam pergaulan dan di dalam pergaulan tidak terlepas dari komunikasi antar sesama. Komunikasi sendiri terdiri atas unsur komunikator (pembicaraan), pesan (bahan yang dibicarakan) dan komonikan (yang mendengar). Jika tata krama berlaku dimana saja, maka pada ruang lingkup ini, komunikasi dengan orang lain merupakan suatu arena yang penting untuk menuntut jatah diterapkannya tata krama. Untuk  itu, ada seseorang yang mengatakan bahwa tata krama dan komunikasi dalam pergaulan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Keduanya diibarat benang yang saling jalin-menjalin untuk menghasilkan tenunan berupa kain yang utuh.

  Komunikasi di dalam pergaulan adalah suatu kegiatan sehari-hari yang dilakukan selama manusia masih hidup dan masih memerlukan orang lain. Bergaul sudah menjadi sisi kehidupan yang biasa sampai-sampai kita sebagai manusia sering lupa bahwa begaul tidak selamanya mudah, komunikasi bersama dengan teman, juga dengan sahabat karib karena ucapan dan tindakannya di luar dugaan, belum pernah mengalami sperti itu. Hal itu terkadang membuat kita  merasa dongkol, jengkel, bosan, bahkan terheran-heran dan ada hal yang perlu direnungkan, apa yang kita tidak senangi baik dalam setiap tindakan dan ucapan, janganlah kita memperlakukan orang lain seperti apa yang tidak kita senangi karena orang lain juga tidak akan senang.

Penerapan Tata Krama dalam lingkungan :

1. Lingkungan  Keluarga

1. Hormat kepada orang tua
2. Mengucapkan salam apabila bertamu, atau jika ada orang bertamu ke rumah kita, kita sebagai tuan rumah harus bersikap sopan dan mempersilahkan masuk.
3. bila ingin berpergian selalu berpamitan kepadan orang tua ataupun pada orang yang ada dirumah dan begitupun senaliknya bila datang kerumah selalu mengucapkan salam.
4. menjaga perasaan orang tua agar tidak tersinggung oleh perkataan yang kita ucapkan 

2. Lingkungan Sekolah

Berikut cerminan-cerminan yang menunjukkan tata krama di sekolah, diantaranya :
1. memberikan hormat pada guru ketika guru masuk kelas.
2. Betegur sapa yang sopan apabila bertemu dengan guru.
3. Menghargai guru jika sedang mengajar di kelas (tidak membuat keributan dikelas ketika pelajaran berlangsung).
4. Bila ijin keluar/permisi, selalu minta ijin dulu pada guru yabg sedang mengajar.
5. Mematuhi aturan-aturan yang berlaku di sekolah.
6. Bersedia apabila diberi sanksi jika melakukan sebuah kesalahan seperti tidak pakai dasi, terlambat, mengeluarkan baju (berpakaian tidak sopan) dan lain-lain.


3.  Lingkungan masyarakat

1. Menjalin silaturahmi kepada tetangga-tetangga.
2. Jika bertemu dengan orang lain baik dikenal maupun tidak, selalu memancarkan senyum.
3. Jika melihat orang tua yang duduk dan kita ingin lewat harus permisi agar lebih sopan kepada orang yang lebih tua.
4. Bila mengikuti rapat, jangan memotong pembicaraan orang lain sebelum orang tersebut selesai berbicara.
5. jika ada tetangga yang sakit jangan membuat kegaduhan atau bersuara keras, misalnya membunyikan radio dan musik dengan keras-keras sesuka hati sehingga mengganggu orang lain.



Daftar Pustaka :

http://duniabaca.com/pengertian-etika-dan-macam-macamnya.html

https://www.gurupendidikan.co.id/moral-etika-pengertian-macam-perbedaan/

http://kuliah-harian.blogspot.com/p/macam-macam-etika.html

https://www.academia.edu/6917583/PENGERTIAN_ETIKA?auto=download

https://coffeestreet99.wordpress.com/jenis-jenis-etika/

https://www.sepengetahuan.co.id/2015/10/15-pengertian-etika-menurut-para-ahli-terlengkap.html

https://kumparan.com/@kumparantravel/5-kebiasaan-di-berbagai-negara-yang-dianggap-tidak-sopan-di-indonesia

https://guruppkn.com/perbedaan-etika-dan-etiket

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/03/pengertian-etika-dan-macam-macam-etika/


https://www.academia.edu/30942986/Makalah_Tata_Krama_dan_Sopan_Santun_2.docx


Darmastuti, Rini. 2007. Etika PR dan E-PR. Gava Media. Yogyakarta

Salam, Burhanuddin. 1997. Etika Sosial (Asas Moral Dalam Kehidupan Manusia). PT. Rineka Cipta. Jakarta

Magnis Suseno, Frans. 1997. Etika Dasar: Masalah-masalah Pokok Filsafat Manusia. Yogyakarta: Kanisius.

Poespoprodjo, W. 1996. Filsafat Moral. Bandung: Remaja Karya. Vos, H. De. 1987.

Pengantar Etika. Yogyakarta. Tiara Wacana.

Komentar